JL. KH. MAULANA HASANUDIN 2 - CIPONDOH MAKMUR (SEBERANG GERBANG MASUK SIMPRUG DIPORIS) - TELP/SMS: 087888680001/08568806988 - PIN BB: 220dc9d8"

Senin, 02 Juli 2012

Napak Tilas Awali Prosesi Cukur Rambut Gembel


 
image

















 NAPAK TILAS: Para sesepuh dan pemangku adat sedang menggelar doa bersama di sedang sedayu, untuk mengawali ruwatan cukur rambut gembel. (suaramerdeka.com/M Syarif SW)
BANJARNEGARA, suaramerdeka.com - Napak tilas yang dipimpin oleh para sesepuh dan pemangku adat juga tokoh masyarakat, mengawali prosesi cukur rambut gembel di Dieng Culture Festival 2012.
Rombongan napak tilas menuju beberapa tempat, yaitu candi Dwarawati, komplek candi Arjuna, candi Gatotkaca, candi Bima, sendang Maerokotjo, tlaga Balekambang, kawah Sikidang, komplek pertapaan Mandalasari, kali Kepek dan komplek pemakaman Dieng. Rombongan kemudian menggelar doa bersama.
Ritual cukur rambut gembel adalah ritual peninggalan leluhur yang hingga kini masih menjadi tradisi turun temurun pada masyarakat Dataran Tinggi Dieng. Menurut legenda, Gembel muncul sejak masa Kyai Kolodete dan Nini Roro Ronce (leluhur Dieng).
Anak berambut gembel harus dicukur melalui upacara ruwat. Upacara ini biasanya dilakukan setelah si anak mengajukan permintaan langsung kepada orang tuanya.
Yang unik, jika tradisi ruwatan tidak dilaksanakan atas permintaan si anak sendiri, maka sekalipun sudah dicukur, rambut gembelnya akan tumbuh kembali. 
"DCF pada awalnya bertujuan untuk  menjual paket wisata alam dan budaya di Dieng. Namun seiring perjalanan waktu berkembang menjadi sebuah wahana untuk melestarikan kebudayaan dan tradisi kuno yang kian terpinggirkan," ujar Alif Faozi, ketua Kluster Pariwisata Dieng sekaligus Ketua Pokdarwis Dieng Pandawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar