JL. KH. MAULANA HASANUDIN 2 - CIPONDOH MAKMUR (SEBERANG GERBANG MASUK SIMPRUG DIPORIS) - TELP/SMS: 087888680001/08568806988 - PIN BB: 220dc9d8"

Selasa, 17 Juli 2012

Di Natale Larang Anaknya Tiru Model Rambut Balotelli




Penyerang Italia, Mario Balotelli.
Penampilan gemilang Mario Balotelli dalam ajang Piala Eropa 2012 membuatnya menjadi idola bagi anak-anak, termasuk anak lelaki rekan setim Balotelli di tim nasional Italia, striker Antonio Di Natale. Di Natale mengaku bahwa anaknya ikut tersengat "demam Mario Balotelli" pascaperhelatan akbar di Polandia-Ukraina itu.

Salah satu dampak demam itu adalah putranya, Filippo, ingin bergaya mirip dengan Balotelli. Di Natale pun segera menolak memberikan izin.

"Anak lelaki saya berbicara kepada saya melalui telepon dan bertanya apakah dia boleh memiliki model rambut seperti Balotelli, sesuatu yang tak akan saya izinkan," ungkapnya kepada Gazzetta dello Sport seperti dilansir Goal.com.

Kapten Udinese itu tak memberi tahu alasannya memberikan izin kepada anak lelakinya. Namun, tingkah kontroversial pemain berusia 21 tahun itu diperkirakan menjadi salah satu faktor pertimbangan Di Natale.

Balotelli tampil gemilang bersama Italia dengan mencetak tiga gol di Polandia-Ukraina, termasuk sepasang gol kemenangan saat menyingkirkan Jerman di babak semifinal perhelatan akbar di Polandia-Ukraina itu dan membawa "Gli Azzurri" maju ke babak final.

Di Natale pun mengakui kemampuan menakjubkan yang dipertontonkan Balotelli. Menurutnya, pemain keturunan Ghana itu memiliki bekal sempurna sebagai seorang striker.

"Balotelli memang memiliki kecepatan, kekuatan, dan tendangan kaki kanan yang luar biasa. Dia membutuhkan untuk bermain lebih sering untuk timnya dan bekerja keras dalam pergerakan ke depan sehingga kemudian dia bisa memenangi Ballon d'Or. Dia merupakan fenomena pemain potensial," tutur Di Natale.

Pujian dari Di Natale ini bukan satu-satunya. Banyak pujian yang telah diberikan kepada Balotelli atas penampilannya sepanjang ajang Piala Eropa 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar