Rambut mereka bagaikan kain hitam yang panjang (Lu Boan/Xinhua)
Jakarta - Ada yang unik dan menarik wisatawan di Huangluo,
sebuah desa di sebelah barat laut Guangzhou, China. Di sini, setiap
perempuan wajib memiliki rambut yang sangat panjang.
Rambut adalah mahkota dan bagian tubuh yang paling penting bagi perempuan. Hal tersebut juga dipercayai oleh etnis Yao yang menetap di Desa Huangluo, Guilin, China. Malah, menurut mereka, makin panjang rambut perempuan, makin panjang umur si pemilik rambut.
120 Perempuan di desa ini juga menjadikan rambut yang panjang tersebut untuk menarik banyak wisatawan. Tidak seperti desa-desa di China lainnya yang hanya mengandalkan kekayaan alam.
Rata-rata dari mereka memiliki rambut dengan panjang 1,7 meter, seperti yang dikutip dari Oddity Central, Rabu (25/7/2012). Bahkan ada salah seorang perempuan yang memiliki rambut terpanjang, yaitu hingga 2,1 meter. Wow!
Rambut panjang mereka selalu diikat atau disanggul dengan rapi, hampir tidak pernah terurai bebas. Tanpa pergi ke salon, para perempuan sangat fasih menyanggul rambut mereka. Mereka memang memiliki kepercayaan bahwa rambut yang terurai tidak boleh terlihat oleh laki-laki, kecuali suami dan anak-anak. Akan tetapi, kepercayaan tersebut mulai luntur beberapa tahun belakangan.
Setiap harinya di musim panas dan musim gugur, para perempuan di Desa Huangluo terbiasa untuk mencuci rambut mereka yang sangat panjang bersama-sama di sebuah sungai. Rambut mereka terlihat seperti kain hitam yang sangat panjang yang diikatkan di kepala. Pemandangan ini ternyata mampu mengundang banyak sekali wisatawan yang penasaran.
Perempuan di desa ini hampir tidak pernah memotong rambut mereka. Dalam hidupnya, perempuan di Huangluo hanya berhak memotong rambut satu kali ketika menginjak usia 16 tahun. Hal tersebut ditujukan untuk memudahkan si perempuan untuk mendapatkan pasangan. Namun, rambut tersebut tidak akan dibuang, tapi diserahkan kepada nenek mereka untuk dijadikan sebuah hiasan rambut. Hiasan rambut tersebut akan disimpan dan nantinya berfungsi sebagai pelengkap perhiasan kepala mempelai pria saat mereka menikah.
Huangluo memang sangat unik. Kepercayaan masyarakatnya membuat desa ini mulai terkenal hingga ke penjuru dunia. Saking uniknya, desa ini malah lebih dikenal dengan nama Desa Rambut daripada nama aslinya.
Rambut adalah mahkota dan bagian tubuh yang paling penting bagi perempuan. Hal tersebut juga dipercayai oleh etnis Yao yang menetap di Desa Huangluo, Guilin, China. Malah, menurut mereka, makin panjang rambut perempuan, makin panjang umur si pemilik rambut.
120 Perempuan di desa ini juga menjadikan rambut yang panjang tersebut untuk menarik banyak wisatawan. Tidak seperti desa-desa di China lainnya yang hanya mengandalkan kekayaan alam.
Rata-rata dari mereka memiliki rambut dengan panjang 1,7 meter, seperti yang dikutip dari Oddity Central, Rabu (25/7/2012). Bahkan ada salah seorang perempuan yang memiliki rambut terpanjang, yaitu hingga 2,1 meter. Wow!
Rambut panjang mereka selalu diikat atau disanggul dengan rapi, hampir tidak pernah terurai bebas. Tanpa pergi ke salon, para perempuan sangat fasih menyanggul rambut mereka. Mereka memang memiliki kepercayaan bahwa rambut yang terurai tidak boleh terlihat oleh laki-laki, kecuali suami dan anak-anak. Akan tetapi, kepercayaan tersebut mulai luntur beberapa tahun belakangan.
Setiap harinya di musim panas dan musim gugur, para perempuan di Desa Huangluo terbiasa untuk mencuci rambut mereka yang sangat panjang bersama-sama di sebuah sungai. Rambut mereka terlihat seperti kain hitam yang sangat panjang yang diikatkan di kepala. Pemandangan ini ternyata mampu mengundang banyak sekali wisatawan yang penasaran.
Perempuan di desa ini hampir tidak pernah memotong rambut mereka. Dalam hidupnya, perempuan di Huangluo hanya berhak memotong rambut satu kali ketika menginjak usia 16 tahun. Hal tersebut ditujukan untuk memudahkan si perempuan untuk mendapatkan pasangan. Namun, rambut tersebut tidak akan dibuang, tapi diserahkan kepada nenek mereka untuk dijadikan sebuah hiasan rambut. Hiasan rambut tersebut akan disimpan dan nantinya berfungsi sebagai pelengkap perhiasan kepala mempelai pria saat mereka menikah.
Huangluo memang sangat unik. Kepercayaan masyarakatnya membuat desa ini mulai terkenal hingga ke penjuru dunia. Saking uniknya, desa ini malah lebih dikenal dengan nama Desa Rambut daripada nama aslinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar