Patrick
bercerita bahwa 20 tahun yang lalu, ia sama seperti pengacara lain pada
umumnya. Patrick memiliki gaya rambut dengan tatanan klimis, memakai
baju layaknya seorang pengacara pada umumnya, dan memiliki gaya yang
membosankan menurutnya. Namun, setelah putus dengan kekasihnya, Patrick
memutuskan untuk meninggalkan profesinya itu. Dari seorang pengacara,
Patrick beralih profesi menjadi seorang pemilik sebuah Cafe di Antwerp,
Belgia. Patrick mengatakan bahwa itulah saat dimana ia bebas
mengekspresikan jati diri yang sebenarnya. Patrick mulai memenuhi
tubuhnya dengan tato, bahkan ia memiliki sebuah tato erotis di bahunya.
Patrick juga mulai menindik beberapa bagian wajahnya dan mengubah gaya
rambutnya menjadi Mohawk. Menurutnya, seorang pengacara harus berani
mengekspresikan jati dirinya ke hadapan publik. Dengan penampilannya
yang seperti ini, Patrick ingin mematahkan pandangan lama masyarakat
mengenai gaya dan penampilan seorang pengacara.
Namun,
setelah menjalani kehidupannya yang berubah drastis, Patrick mulai
merindukan profesi lamanya. Patrick pun memutuskan untuk kembali ke
profesi lamanya sebagai pengacara. Keputusan nekat ini dibuatnya 10
tahun yang lalu. Patrick mengakui bahwa selama 54 tahun, belum pernah ia
menghadapi hal sesulit ini. Untuk kembali menjadi seorang pengacara
dengan dandanan nyentrik seperti itu sama saja dengan masuk ke kandang
singa. Dapat Anda bayangkan reaksi semua orang di pengadilan ketika
melihat Patrick kembali memasuki gedung pengadilan. Patrick pun tidak
peduli akan omongan orang di belakangnya. Karena sejujurnya, para klien
Patrick tidak peduli akan penampilannya selama Patrick dapat memenangkan
kasus mereka.
Pada
suatu waktu, sempat ada seorang hakim yang mengomentari penampilan
eksentrik Patrick. Menurut sang hakim, tindikan di wajah Patrick tidak
sesuai dengan sistem hukum yang berlaku. Hal ini sempat membuat Patrick
khawatir bahwa penampilannya dapat mempengaruhi keputusan dari hakim.
Namun kekhawatirannya itu tidak terbukti. Karena seorang hakim yang adil
tidak akan memutuskan sesuatu hanya berdasarkan penampilan. Melainkan
berdasarkan isi hukum dan kasus yang diajukan.
Patrick
mengatakan bahwa ia hanya ingin menjadi dirinya sendiri. Dan selama ia
merasa nyaman menjadi dirinya sendiri, tidak ada hal lain yang perlu
dipikirkan. Lagipula, ia tidak merugikan orang lain. Patrick berharap
bahwa ia bisa menjadi teladan bagi rekan – rekan pengacara lainnya agar
dapat mengekspresikan jati diri masing – masing.
Jadi, maukah Anda didampingi oleh pengacara handal dan eksentrik seperti Patrick Brysbaert?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar