Ada sejumlah trik yang perlu diperhatikan saat memotong rambut batita.
Agar si batita mau dicukur atau dipotong rambutnya, diperlukan trik
khusus. Ingat, si kecil belum memahami betul tentang aktivitas ini; ia
bukan anak sekolah, remaja, atau orang dewasa yang menganggap cukup atau
potong rambut adalah hal biasa.
Mungkin saja batita begitu takut ketika melihat helai demi helai rambutnya jatuh, ada gunting tajam yang "menghujam" kepalanya, tubuhnya dikerudungkan, dan lainnya. Jadi? Inilah 10 trik sukses memotong atau mencukur rambut batita.
1. Jelaskan prosesnya.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menjelaskan proses memotong rambut tetapi jangan dengan mengucapkan kata "memotong" karena bisa membuat anak takut. Awali dengan mengatakan bahwa rambut anak sudah panjang dan perlu dirapikan, lalu jelaskan kalau kita akan mengajaknya ke tempat yang akan merapikan rambutnya. Katakan juga, di tempat potong rambut ada mainan, tempat duduk yang berbentuk mobil, atau benda-benda lain yang menarik perhatiannya. Artinya, Anda harus mencari tempat yang memiliki fasilitas tersebut atau membawa sendiri mainan dari rumah.
2. Pilih tempat yang tepat.
Sebaiknya pilih tempat atau salon khusus anak atau yang biasa mencukur rambut anak karena mereka sangat memahami cara memotong rambut si kecil. Tempat yang tidak tepat, seperti tempat potong rambut yang khusus menangani anak lebih besar dan dewasa akan membuat kita dan tukang cukur kewalahan menenangkan anak.
3. Ajak menyaksikan anak lain potong rambut.
Dengan memberikan pengalaman menyaksikan anak lain yang sedang dipotong rambutnya, dapat meningkatkan rasa percaya diri si batita. Tentunya cari anak yang tenang kala dipotong rambutnya. Jika anak lain tak menangis, merasa baik-baik saja, maka muncul rasa percaya diri anak untuk melakukan hal yang sama. Hampiri anak yang sedang dicukur rambutnya, perhatikan, bila perlu menyentuh dan ajak ia bicara. Tunjukkan ekspresi yang menyenangkan. Anak kerap merasa cemburu dengan kita sehingga ia pun mau dipotong rambutnya.
4. Pakaikan topi.
Kita bisa memakaikan anak topi visor atau topi yang sering digunakan untuk bermain tenis atau golf. Tujuannya supaya anak tidak melihat si tukang cukut memotong rambutnya dan tidak melihat rambut yang berjatuhan. Berikan pula benda-benda yang disukainya seperti bedak sehingga ia fokus pada bedak, bukan pada rambutnya. Bukankah batita suka sekali memainkan bedak?
5. Dudukkan anak di kursi yang nyaman.
Di beberapa tempat potong rambut khusus anak-anak, kursinya beraneka model, ada yang berbentuk mobil, hewan, atau bentuk unik lainnya. Selain nyaman, kursi demikian membuat anak sangat tertarik sehingga tanpa sadar rambutnya telah dipotong. Jika tetap sulit didudukkan di kursi, kita bisa memangkunya sambil terus menenangkannya.
6. Berikan mainan yang disukainya.
Bawalah mainan kesukaannya, entah itu mobil-mobilan, boneka, pistol-pistolan, tiup balon, atau lainnya. Sebaiknya mainan tersebut bisa menyala, berbunyi, dan bergerak sehingga anak lebih menyukainya. Lebih baik lagi jika mainan baru sehingga anak belum bosan memainkannya. Dengan mainan yang menarik di tangannya, anak bisa tidak peduli pada tukang cukur.
7. Jangan mendekat dan berjalan hilir mudik.
Ketika anak sudah tertangani dengan baik oleh tukang cukur, sebaiknya posisi kita tidak terlalu dekat karena bisa saja ia kembali rewel minta kita gendong. Jangan pula berjalan hilir mudik dan dilihat anak, karena kepala anak akan bergerak ke kiri dan kanan mengikuti pergerakan kita. Hal ini akan menyulitkan si tukang cukur bahkan membahayakan kepala anak.
8. Berdiri di samping anak.
Jika ternyata anak tidak mau ditinggalkan, duduk atau berdirilah di samping anak sambil memintanya tenang dan mengikuti perintah tukang cukur. Bila perlu, ikut nimbrung dengan apa yang dilakukan anak terhadap mainannya sehingga ia terus pada posisi nyaman.
9. Gunakan bola kecil.
Kadang kala, sulit sekali memotong rambut belakang anak karena ia sulit diminta menunduk. Kita bisa menggunakan bola karet kecil. Minta anak menjepit bola itu dengan dagunya, berilah contoh lalu ajaklah ia bermain. Biasanya anak akan senang melakukannya sehingga tukang cukur bisa dengan leluasa memotong bagian belakang rambut.
10. Berhenti sejenak ketika anak menangis.
Bila di tengah memotong rambut, anak meronta, menendang, menangis, dan lainnya, sebaiknya hentikan memotong rambut. Setelah anak tenang, kita bisa melanjutkannya kembali.
Tetapi jika tak kunjung tenang, apa boleh buat, hentikan sama sekali, dan kembali lagi di kemudian hari. Sangat berbahaya jika meneruskan memotong rambut pada saat anak tak tenang.
Mungkin saja batita begitu takut ketika melihat helai demi helai rambutnya jatuh, ada gunting tajam yang "menghujam" kepalanya, tubuhnya dikerudungkan, dan lainnya. Jadi? Inilah 10 trik sukses memotong atau mencukur rambut batita.
1. Jelaskan prosesnya.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menjelaskan proses memotong rambut tetapi jangan dengan mengucapkan kata "memotong" karena bisa membuat anak takut. Awali dengan mengatakan bahwa rambut anak sudah panjang dan perlu dirapikan, lalu jelaskan kalau kita akan mengajaknya ke tempat yang akan merapikan rambutnya. Katakan juga, di tempat potong rambut ada mainan, tempat duduk yang berbentuk mobil, atau benda-benda lain yang menarik perhatiannya. Artinya, Anda harus mencari tempat yang memiliki fasilitas tersebut atau membawa sendiri mainan dari rumah.
2. Pilih tempat yang tepat.
Sebaiknya pilih tempat atau salon khusus anak atau yang biasa mencukur rambut anak karena mereka sangat memahami cara memotong rambut si kecil. Tempat yang tidak tepat, seperti tempat potong rambut yang khusus menangani anak lebih besar dan dewasa akan membuat kita dan tukang cukur kewalahan menenangkan anak.
3. Ajak menyaksikan anak lain potong rambut.
Dengan memberikan pengalaman menyaksikan anak lain yang sedang dipotong rambutnya, dapat meningkatkan rasa percaya diri si batita. Tentunya cari anak yang tenang kala dipotong rambutnya. Jika anak lain tak menangis, merasa baik-baik saja, maka muncul rasa percaya diri anak untuk melakukan hal yang sama. Hampiri anak yang sedang dicukur rambutnya, perhatikan, bila perlu menyentuh dan ajak ia bicara. Tunjukkan ekspresi yang menyenangkan. Anak kerap merasa cemburu dengan kita sehingga ia pun mau dipotong rambutnya.
4. Pakaikan topi.
Kita bisa memakaikan anak topi visor atau topi yang sering digunakan untuk bermain tenis atau golf. Tujuannya supaya anak tidak melihat si tukang cukut memotong rambutnya dan tidak melihat rambut yang berjatuhan. Berikan pula benda-benda yang disukainya seperti bedak sehingga ia fokus pada bedak, bukan pada rambutnya. Bukankah batita suka sekali memainkan bedak?
5. Dudukkan anak di kursi yang nyaman.
Di beberapa tempat potong rambut khusus anak-anak, kursinya beraneka model, ada yang berbentuk mobil, hewan, atau bentuk unik lainnya. Selain nyaman, kursi demikian membuat anak sangat tertarik sehingga tanpa sadar rambutnya telah dipotong. Jika tetap sulit didudukkan di kursi, kita bisa memangkunya sambil terus menenangkannya.
6. Berikan mainan yang disukainya.
Bawalah mainan kesukaannya, entah itu mobil-mobilan, boneka, pistol-pistolan, tiup balon, atau lainnya. Sebaiknya mainan tersebut bisa menyala, berbunyi, dan bergerak sehingga anak lebih menyukainya. Lebih baik lagi jika mainan baru sehingga anak belum bosan memainkannya. Dengan mainan yang menarik di tangannya, anak bisa tidak peduli pada tukang cukur.
7. Jangan mendekat dan berjalan hilir mudik.
Ketika anak sudah tertangani dengan baik oleh tukang cukur, sebaiknya posisi kita tidak terlalu dekat karena bisa saja ia kembali rewel minta kita gendong. Jangan pula berjalan hilir mudik dan dilihat anak, karena kepala anak akan bergerak ke kiri dan kanan mengikuti pergerakan kita. Hal ini akan menyulitkan si tukang cukur bahkan membahayakan kepala anak.
8. Berdiri di samping anak.
Jika ternyata anak tidak mau ditinggalkan, duduk atau berdirilah di samping anak sambil memintanya tenang dan mengikuti perintah tukang cukur. Bila perlu, ikut nimbrung dengan apa yang dilakukan anak terhadap mainannya sehingga ia terus pada posisi nyaman.
9. Gunakan bola kecil.
Kadang kala, sulit sekali memotong rambut belakang anak karena ia sulit diminta menunduk. Kita bisa menggunakan bola karet kecil. Minta anak menjepit bola itu dengan dagunya, berilah contoh lalu ajaklah ia bermain. Biasanya anak akan senang melakukannya sehingga tukang cukur bisa dengan leluasa memotong bagian belakang rambut.
10. Berhenti sejenak ketika anak menangis.
Bila di tengah memotong rambut, anak meronta, menendang, menangis, dan lainnya, sebaiknya hentikan memotong rambut. Setelah anak tenang, kita bisa melanjutkannya kembali.
Tetapi jika tak kunjung tenang, apa boleh buat, hentikan sama sekali, dan kembali lagi di kemudian hari. Sangat berbahaya jika meneruskan memotong rambut pada saat anak tak tenang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar