JL. KH. MAULANA HASANUDIN 2 - CIPONDOH MAKMUR (SEBERANG GERBANG MASUK SIMPRUG DIPORIS) - TELP/SMS: 087888680001/08568806988 - PIN BB: 220dc9d8"

Senin, 07 Mei 2012

Akan Hadir, Gel Penghambat Pertumbuhan Rambut

media_hidupsehat_headline

SETIAP bulan, perempuan biasanya akan menghabiskan banyak uang untuk menyingkirkan rambut yang tidak diinginkan pada tubuh mereka. Namun, sekarang para ilmuwan telah menemukan solusi untuk mendapatkan kulit halus dan mulus bebas rambut.

Sebuah tim dari University of Pennsylvania telah menemukan bahwa obat yang banyak digunakan untuk mengobati infeksi virus mata mampu membantu menghentikan pertumbuhan rambut yang tidak diinginkan ketika ditambahkan ke gel.

Sebuah percobaan yang melibatkan peserta laki-laki menunjukkan produk itu mampu menghalau tumbuhnya rambut hingga enam minggu. Kini beberapa pihak berharap bahwa hal itu dapat dikembangkan menjadi pengobatan yang efektif untuk perempuan, seperti dikutip dari Daily Mail.

Pertumbuhan rambut berlebihan pada perempuan biasanya disebabkan hormon laki-laki yang terlalu banyak (androgen), penyebab umumnya adalah sindrom ovarium polikistik. Produk yang saat ini tersedia di pasar memiliki berbagai tingkat keberhasilan.

"Rambut yang tidak diinginkan seperti pada wajah, hirsutisme, dan pseudofolliculitis barbae umum terjadi pada perempuan. Tercatat, perempuan bisa menghabiskan miliaran dolar setiap tahun pada produk hair removal," kata pemimpin penelitian Joy Wan dan timnya.

Gel harian ini dibuat dari obat yang disebut sidofovir yang telah ada selama lebih dari satu dekade dan secara luas digunakan dalam dosis tinggi pengobatan AIDS. Selama perawatan, dokter sering memperhatikan bahwa obat tersebut menyebabkan alopesia atau kurangnya pertumbuhan rambut di wajah pria yang disuntikkan obat itu.

Percobaan lebih lanjut akan dilakukan guna dengan menggunakan formulasi yang lebih kuat untuk meningkatkan hasilnya.

Namun, pengguna obat ini haruslah berhati-hati dalam menemukan keseimbangan yang tepat. Karena dosis obat yang sangat tinggi dapat memiliki efek samping seperti sakit kepala, demam mual, dan neutropenia - penurunan sel darah putih. Penemuan ini diterbitkan dalam jurnal Archives of Dermatology. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar