Pengakuan tersebut hadir di dalam salah satu bagian buku otobiografi Rooney, 'My Decade'. Membela 'Setan Merah' sejak 2004, pemain internasional Inggris itu pun mengaku pernah kebagian "disemprot" Fergie.
"Tak ada yang lebih buruk selain mendapatkan 'hairdryer' dari Sir Alex. Saat itu terjadi ia berdiri di tengah ruangan dan langsung memarahiku sejadi-jadinya," kata Rooney seperti dikutip Daily Mirror.
"Ia akan berada tepat di depan mukaku dan berteriak. Rasanya kepalaku seperti berada di depan BaByliss Turbo Power 2200. Mengerikan sekali," tuturnya.
Beberapa kali Rooney merasa kalau dirinya tidak salah-salah amat. Ditambah dengan fakta bahwa ia tak suka diteriaki, sesekali Rooney pun bereaksi.
"Aku tak suka diteriaki oleh siapapun. Aku sulit menerima itu jadi terkadang aku balas berteriak. Aku bilang kepadanya kaalu ialah yang salah dan aku benar," sebut Rooney.
Menurutnya, "pengering rambut" ala manajernya tersebut acapkali mampu melecut semangat para pemain MU. Namun, tidak jarang berdampak sebaliknya.
"Hal itu memacu semangat sejumlah pemain, tapi menghancurkan yang lain. Aku pernah melihat manajer berteriak dan memarahi pemain dan saat mereka balik ke lapangan, kepala mereka sudah tertunduk. Mereka kehilangan kepercayaan diri," ungkapnya.
Rooney kemudian berkisah mengenai salah satu momen paling buruk yang melibatkan "pengering rambut" Fergie. Menurutnya itu menimpa Louis Saha menyusul kekalahan 0-1 atas Celtic di Liga Champions 2006. Saking "seram"nya, Rooney pun ikut tersambar kemarahan sang manajer.
"Itu 'hairdryer' paling buruk yang pernah aku lihat. Ia ada di muka Louis, berteriak dan marah-marah. Tapi bukan cuma Louis saja yang terkena amarahnya."
"Manajer tahu aku sedang menegosiasikan kontrak baru dengan klub dan ia pun menyisakan kemarahannya buatku, 'Para pemain yang menginginkan uang lebih banyak dari klub dan kontrak baru--kau tak pantas mendapatkan apapun setelah penampilan itu!'" lugas Rooney mengutip ucapan Fergie ketika itu.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar